Rabu, September 16, 2009

Plato atau Socrates gtu deh katanya.. (dongeng pas ABG)


Ngelanjutin tulisanku sebelumnya tentang hukum 80-20, tepatnya tentang salah satu cerita di film 'Why did i get married', sebenarnya apa sih yang bikin seseorang selingkuh? Menurutku itu balik ke pribadinya masing-masing.. Gmn cara tiap2 orang dalam memandang hidup.. Ada yang menganggap hidup itu never ending adventure, ada yang menganggap hidup itu rencana Allah, jd yang kita jalani saat ini adalah suatu takdir yg harus disyukuri..

Kalo menurut pendapatku orang2 yang selingkuh itu adalah orang2 yg tidak bersyukur atas apa yang ia miliki, kurang puas atas apa yang ia peroleh, makanya ia mencari pasangan lain dan berharap ia akan mendapatkan lebih dari yang ia miliki saat ini, padahal belum tentu.. Dulu waktu masih ABG (jiaahhh, ceritanya sekarang kan udah gede), yah, pas jaman2 sma lah, aku pernah diceritain sama seorang teman yang punya pengalaman lebih (kebetulan he's older than i am dan udah aku anggap kakak, trs suka bawain aku coklat trs berdongeng.. hehehe.. apa kabar ya org itu?) cerita yg aku inget banget yaitu tentang plato atau socrates gtu (aku lupa antara plato atau socrates)..

Jd ceritanya filsafat itu ada di sebuah ladang gandum, kemudian dia harus melewati ladang gandum itu dan memetik salah satu gandum yang menurutnya paling besar dengan satu syarat yaitu tidak boleh menengok ke belakang dan kembali jika sudah ia lewati.. Ketika baru memasuki ladang gandum itu ia menemukan banyak sekali gandum yang besar2, tapi dalam hati ia berpikir pasti di dalam sana akan banyak sekali yang lebih besar lagi.. Dan selalu berpikir seperti itu.. Sampai tanpa ia sadari ia hampir sampai di ujung ladang tetapi dia belum memetik gandum satupun, sedangkan di ujung ladang yang terlihat hanya gandum2 yang kecil.. Tetapi karena ia harus membawa satu dan ia tidak boleh kembali ke belakang akhirnya ia mengambil gandum yang tersisa di ujung ladang.. Inti dari cerita ini sebenarnya sama seperti sifat manusia yang menginginkan lebih dan lebih.. Tapi justru apa yang ia dapatkan dengan pemikiran seperti itu.. Boleh saja kita mengejar sesuatu yg lebih tapi kita harus tetap bersyukur..

Seperti di tulisanku sebelumnya manusia ga ada yg sempurna, jd jangan pernah mencari kesempunaan pada diri manusia.. Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan, itu yg harus bisa kita terima dari pasangan kita.. Dan yakinlah apa yg ditakdirkan untuk kita adalah yg terbaik yg diberikan Allah swt.. Musibah yg kita alami pun adalah yg terbaik untuk kita, cobaan agar kita selalu mengingatNya, semacam teguran apakah kita sudah cukup menjalankan perintahNya.. Misalkan kita dapet musibah kecopetan, mungkin kita memang kurang beramal jd Allah merenggut barang itu dari kita sebagai teguran, atau mungkin amal yg kita lakukan masih salah niatnya mungkin hanya ingin pamer (riya) atau belum ikhlas sepenuh hati.. Kata2 menarik yg aku temui di salah satu social media online yaitu 'Lebih baik kita mengingat dosa yg kita lakukan daripada mengingat2 kebaikan yg sudah kita lakukan', maksud di sini jika kita mengingat dosa yg kita lakukan itu bisa kita jadikan pelajaran ke depannya, sedangkan mengingat2 kebaikan yg kita lakukan malah menjadikan kita riya seperti istilah 'Jika tangan kanan memberi jangan sampai tangan kiri tahu'.. Waduh bahasannya udah ngalor ngidul.. Kebiasaan burukku jadi melenceng dari tema.. Hehehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar